Lambang Kwarda DKI Jakarta



Lambang Kwarda DKI Jakarta


Kwarda DKI Jakarta

HOME

Hai kaka semua? Apa kabar? di sini kami akan menjelaskan tentang Lambang Kwarda DKI Jakarta

Sebelum lebih dalam mengenai Lambang Kwarda DKI Jakarta, ada yang tahu apa itu Kwartir? Ada berapa sih pembagian wilayahnya?

Seperti apa sih materi yang akan dijelaskan, yuk kita cek dibawah ini.

  1. Pengertian Kwartir

    Kwartir adalah istilah kepramukaan yang merujuk pada satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh para andalan (istilah untuk pengurus kwartir). Kwartir memiliki tingkatan yang disesuaikan dengan tingkat/wilayah pemerintahan dari pusat sampai daerah.

Kali ini Kami tidak membahas tentang Kwartir, tetapi akan membahas tentang Kwarda DKI Jakarta

Kwarda DKI Jakarta

Mendengar kata itu di google, pasti akan terhubung dengan berita Kasus Korupsi.

So sebagai pramuka yang menetap di DKI, kita akan mengubah itu di google.
Apa yang akan kita bahas? Yang akan dibahas ialah Arti dan Makna Lambang Kwarda DKI Jakarta, dan siapa penciptanya...

Kuy cek dibawah ini

  1. Arti Lambang Kwarda DKI Jakarta
      Kita mulai dari Atas sampai bawah ya :
    • Mengapa kwarda DKI mengambil bentuk Oval? Mungkin karena Jakarta ialah ibukota Negara, maka ada keunikan dari lambang kwarda lainnya
    • Monas = Karena Monumen Nasional ialah ikon ibukota Jakarta
    • 5 Bendera Merah Putih = Menandakan 5 Wilayah DKI Jakarta, yakni Jakarta Barat, Pusat, Utara, Timur, dan Selatan.
    • Tunas Kelapa = Karena pusat Pramuka berada di Ibu Kota DKI Jakarta
    • "Kwarda DKI Jakarta" = Merupakan tanda kalau namanya ialah Kwarda DKI Jakarta
    • "Jaya Raya" = merupakan Slogan dari perjuangan Jakarta
    • Warna Biru = menandakan kalau Jakarta berada dekat dengan laut
    • Warna Kuning = lambang Kemuliaan Pancasila
    • Warna Ungu = melambangkan kalau jakarta memiliki energi bagi daerah lain, karena Jakarta adalah Ibukota Indonesia

Siapa Penciptanya?

Penciptanya ialah Ali Prahita, ia adalah seorang Sekretaris Kwarda. Logo ini disahkan bertepatan dengan lahirnya Gerakan Pramuka

Berikut ialah sejarah pramuka DKI

Sejarah Pramuka DKI Jakarta

Gerakan Pramuka DKI Jakarta ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan, yaitu pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini disebut sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Diterbitkannya Keputusan Presiden nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya.

Pada tanggal 30 Juli 1961 organisasi kepanduan di Indonesia meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka dengan pengucapan ikrar di Istana Olahraga Senayan. Peristiwa ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut dengan hari Pramuka.

Jalan Pramuka yang terletak didekat Pasar Genjing Jakarta Pusat terdapat sebuah taman dengan tugu Tunas Kelapa. Tugu ini dibangun oleh gerakan Pramuka pada tahun 1970-an. Pada periode R. Alibasyah Satari diciptakanlah lambang Kwartir Daerah. Tim yang dikoordinir oleh Sekretaris Kwarda, Ali Prahita menciptakan lambang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka pada bahu kanan seragam Pramuka. Gambar tugu Monas, tunas kelapa, dan latar belakang pita merah putih lima susun dengan lingkaran oval emas adalah lambang Gerakan Pramuka Kwartir Daerah DKI Jakarta yang ditetapkan penggunaannya setelah penyerahan Panji Kehormatan Gerakan Pramuka oleh Presiden Soeharto kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tanggal 14 Agustus 1983.

    Melalui Musyawarah Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta telah terpilih ketua-ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta sebagai berikut:

  1. Tahun 1961 - 1963, diketuai oleh: Kak Dr. Sudarsono
  2. Tahun 1963 - 1966, diketuai oleh: Kak Danoe Soegito
  3. Tahun 1966 - 1969 / 1970 -1973, diketuai oleh: Kak Tati Azis Saleh
  4. Tahun 1973 - 1976, diketuai oleh: Kak Artati Sudirjo
  5. Tahun 1976 -1979 / 1979 - 1983 / 1983 - 1987, diketuai oleh: Kak R. Alibasyah Satari
  6. Tahun 1988 - 1993 / 1993 - 1998 / 1998 - 2001, diketuai oleh: Kak Sundoro Syamsuri
  7. Tahun 2001 - 2002, diketuai oleh: Kak Drs. H. Soegiharto, MM., MBA
  8. Tahun 2003 - 2008 / 2008 - 2013, diketuai oleh: Kak Drs. Yudi Suyoto, MM
  9. Tahun 2013 - 2018, diketuai oleh: Kak Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni., M.Si

Refrensi dari http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3919/Pramuka-DKI-Jakarta

Sekian dari penjelasan di atas,terima kasih sudah melihat hasil karya kami :)

Posting Komentar

1 Komentar

ScoutAddict mengatakan…
Kedai atribut Pramuka ScoutAddict Kediri menyediakan berbagai macam perlengkapan kepramukaan.

Kami siap mengirimkan pesanan keseluruh Indonesia
Info pemesanan WA> 081217746083
Info produk lihat disini http://scoutaddictindo.blogspot.co.id/